selamat datang sumber beljar

SELAMAT DATANG

Abdulrahman wahid dijuluki sebagai


TUGAS AKHIR SEMESTER
Diusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Semester
Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam II
Dosen Pengampu: Bp.H. Mat Solikin. M.Ag.



 






Disusun Oleh:
Widayat     (093111117)





FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010


1.      Abdulrahman wahid dijuluki sebagai
b.      Guru Bangsa karena gus dur seorang tokoh dalam kehidupan berbangsa dan negara, julukan nama gus dur diberikan kepadanya karena agar gus dur menjadi seorang negarawan.hubungan seorang gus dur itu dengan negara dan agama yang terutama agama islam, dengan kemampuan gus dur bisa membangun hubungan yang demokratis antara negara, agama, maka dari itu gus dur dijuluki guru bangsa.
c.       Abdulrahman wahid sebagai
Karena gus dur mempunyai ide-ide yang sangat unik dan sangat terbukanya dalam berpendapat, selama kepemimpinan gus dur maka dari itu gus dur dijuluki Bapak demokratis.
d.      Abdurrahman wahid sebagai Bapak pluralisme
Karena Abdurrahman wahid pejuang plurarisme. Gus dur berjuang untuk mewujudkan plurarisme di Indonesia. Beliau sangat menghargai keberagaman dalam berbagai hal, terutama keberagaman suku, agama, dan ras. Saat memimpin gus dur berani mendobrak diskriminasi pada warga tiong hoa yang telah membelengunya.
e.       Abdulrahman wahid sebagai budaya
Karena gus dur mempunyai sosok yang sangat luar biasa dan juga dalam ilmu kebudayaannya, maka dari itu gus dur dapat dipandang dari pandangan lain, maka pandanga gus dur membuat pendapatnya tidak umum.
2. Sepak terjang tokoh-tokoh dan karyanya
a)    Hamzah Fansuri
Hamzah fansuri seorang ulama besar melayu. Beliau penyair melayu pertama yang menggubah syair-ayair yang bersifat agama dan dilahirkan pada akhir abad ke-16 di Barusatau panchor.
Beliau  tercermin dari pemikiran dan pandangan yang terpancar dalam karya-karya yang meliputi prosa dan puisi. Selain itu beliau pengembang tarekat wujudiyah. karangan beliau yang berjudul Asrar Al Arifin.  Karya-karya beliau banyak yang terpengaruh oleh faham Ibn Arabi, ahli taswuf yang terkenal pada akhir abad ke-12.
Karyanya antara lain Syarb Al Asyiqin (Zinatul Muwahidin), Asrar Al Arifin fi Bayan ‘ilm as Suluk wa at tauhid, Al Muntahi, kasyf sirri tajalli as syibyan, Ruba’I Hamzah fansuri, syair si burung pungguk, syair idang faqir,dan masih banyak lagi kariya beliau.

b)                            Syamsuddin Al Sumatrani
salah satu tokoh sufi yang terkemuka di Aceh. perjalanan hidupnya tidak diketahui secara utuh. karena tidak adanya catatan otobiografinya, dan langkanya sumber-sumber yang akurat.
Beliau sudah dijadikan kepercayaan sultan Aceh. Tetapi karena tidak diketahui secara jelas perjalanan beliau sehingga dia menjadi ulama kepercayaan dalam kerajaan aceh. Beliau berada dalam lindungan dan bahkan berhubungan erat dengan kerajaan Aceh dan beliau salah satu dari empat ulama yang terkenal, sehingga beliau berperan besar dalam pembentukan dan pengembangan intelektualitas keislaman di Aceh.
Beberapa karya beliau: Jauhar al Haqaiq, Risalah TUbayyin Mulahazhat al muwahidin wa al mulhidin fi dzikrillah, Mi’rat al mu’minin, syarah ruba’I Hamzah fansuri, syarah syair ikan tongkol, Nur al daqaiq, thariq al salikin, Mi’rat al iman, kitab al harakah.
c)                            Nuruddin al Raniri
Beliau adalah ulama penasihat kesultanan Aceh pada masa kepemimpinan sultan Iskandar II.
Beliau memiliki peran yang sangat penting saat memimpin ulama Aceh setelah menghancurkan ajaran tasawuf Hamzah fansuri (Wahdatul wujud), karena di khawatirkan dapat merusak aqidah umat Islam awam. setelah kalah dalam perdebatan melawan dua murid Hamzah fansuri, terdapat riwayat yang mengatakan bahwa beliau kembali ke India dan meninggal di sana. Semasa hidupnya beliau menulis kurang lebih 29 kitab dan yang paling terkenal adalah Bustanussalatin (Taman Raja-raja).
d)                            Abdurrauf as singkili
Beliau menganut aliran tarikat Syatariyah dengan salah satu gurunya bernama Ahmad al Qusyaysi.mengenai. beliau telah memiliki dasar yang kuat, dan beliau merantau ke tanah Arab.  Setelah kembali ke Aceh, pola pemikiran beliau menarik hati sultan. Oleh karena itu Abdurrauf bisa menduduki posisi sebagai Qadhi Malik al Adil yang bertanggung jawab atas administrasi masalah keagamaan. Beliau ulama dan tokoh tasawuf yang pertama kali mengembangkan tarekat Syatariyah di Indonesia.
Karya-karya Abdurrauf as singkili yang sempat dipublikasikan oleh murid-muridnya, diantaranya adalah: Mi’rat at thullab fi lasyil mawaiz al badi’rifat al ahkam al syar’iyah li malik al wahab, Tarjuman al mustafid, Kifayat al muhtajin ila masyrah al muwahidin al qailin bi wahdatil wujud, dan juga masih banyak lagi karya beliau.
e)                            Syekh Muhammad arsyad al banjari
Beliau ulama fiqih mazhab Syafi’i yang berasal dari kota Martapura kota Banjar, Kalimantan selatan.
Karena kecerdasan dan bakat yang dimilikinya, sultan Tahlilullah mengajak Muhammad arsyad, untuk tinggal di Istana dan belajar bersama anak cucu sultan. Beliau mendapat pendidikan penuh di Istana. Setelah menikah timbullah keinginan untuk menuntut ilmu di Mekah, maka berangkatlah  beliau ke Mekah dan  beliau kembali ke Banjar setelah selesai menuntut ilmu di mekah.
Beliau pelopor pengajaran hukum Islam di Kalimantan Selatan. Setelah kembali dari Mekah beliau membuka tempat pengajaran yang bernama Dalam Pagar, yang kemudian tempat tersebut menjadi sebuah kampung yang ramai tempat menuntut ilmu agama Islam.
Karya-karya beliau antara lain Sabilal muhtadin littafaquh fi amriddin, kitab Ushuluddin, kitab Tuhfatur Raghibin, kitab Nuqtatul Ajlan, kitab Faraidz.
3. Peradaban dan Kebudayaan Islam Pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
a. Pada masa penjajahan Belanda
Saat  menjajah Indonesia Belanda berusaha menerapkan sistem pemerintahan dan hukum-hukum Belanda. Tetapi dalam  penggunaan hukum Belanda itu menemui kesulitan. Ini disebabkan penduduk pribumi berat menerima hukum-hukum yang asing bagi mereka. Akhirnya Belanda memberikan toleransi untuk menjalankan apa yang telah dijalankan. Dengan hukum Islam dapat dicatat beberapa kompromi yang dilakukan oleh pihak Belanda, yaitu:
*             Dalam Statuta Batavia ditetapkan bahwa hukum kewarisan berlaku bagi para pemeluk Islam.
*             Adanya upaya kompilasi hukum kekeluargaan Islam yang telah berlaku di tengah masyarakat.
*             Adanya upaya kompilasi serupa di berbagai daerah.
b. Pada masa penjajahan Jepang
Pada saat pendudukan Jepang, kemunduran yang telah terjadi di organisasi-organisasi Islam akan mendapatkan daya kembali setelah Jepang datang menggantikan posisi Belanda.  Setelah itu Jepang  membagi dua kekuatan, yakni Islam dan Nasionalis.
Ternyata bangsa Indonesia cepat menyadari bahwa Jepang mempunya niat yang tidak baik dengan Indonesia. Umat Islam juga sadar bahwa Jepang ingin menghapus Islam dan menggantinya dengan Shintoisme. Karena itu umat Islam menyadari bukanlah suatu yang mudah dibentuk atau diatur, sehingga Jepang meminta maaf, Tetapi umat Islam tidak lagi mempercayai Jepang. Sikap umat Islam terbagi menjadi beberapa sikap, antara lain sikap keras dalam perang yang diperlihatkan oleh ulama-ulama, dan sikap lunak yang diperlihatkan oleh pemimpin-pemimpin Islam melalui organisasi.

4. Latar Belakang Berdirinya Organisasi Islam
1)   SDI (Sarekat Dagang islam)
SDI merupakan organisasi ekonomi yang berdasarkan pada agama dan perekonomian masyarakat sebagai dasar penggeraknya, kompetisi yang meningkat dalam bidang perdagangan batik, terutama dengan Cina. sikap superioritas orang Cina terhadap orang Indonesia sehubungan dengan berhasilnya revolusi Cina. Disamping itu dirasakan pula tekanan oleh masyarakat Indonesia di Solo ketika itu dari kalangan bangsawan mereka sendiri. Oleh karenanya SDI dimaksudkan menjadi benteng orang-orang Indonesia yang terdiri dari  para pedagang-pedagang batik disekitar Solo terhadap orang-orang Cina dan para bangsawan.
SDI didirikan oleh  H. Samanhudi di Surabaya, kemudian RM. Tirtoadisurya di Batavia, dan H.O.S. Tjokroaminoto di Surabaya.
2)   Muhammadiyah
Organisasi ini telah di diri pada 18 November 1912 ini tidak bisa di pisahkan dengan pendirinya, sebab inilah yang menjadi faktor utama kelahirannya. Organisasi ini diprakarsai oleh KH. Ahmad Dahlan. Aktivitas pribadi KH. Ahmad Dahlan dapat menjadi sumber untuk memahami kelahirannya. Selain itu organisasi ini lahir juga karena adanya kebijakan politik pemerintah Hindia Belanda yang diskriminatif terhadap umat Islam. Oleh karena itu organisasi Muhammadiyah lahir untuk merespon kondisi sosio-politik umat Islam atas kebijakan pemerintah Hindia Belanda.
3)   NU (Nahdhatul Ulama)
Organisasi ini didirikan tanggal 31 januari 1926 pendirinya yaitu KH. Hasyim As’ari. Ada tiga alasan  berdirinya organisasi ini.
*                              Motif agama
NU lahir atas semangat menegakkan dan mempertahankan agama Allah di Nusantara, meneruskan perjuangan walisongo. Terlebih Belanda dan Portugal tidak hanya menjajah, tetapi juga menyebarkan agama mereka dengan sangat cepat.
*      Motif Nasionalisme
NU lahir karena niat yang kuat untuk menyatukan para ulama dan tokoh agama dalam melawan penjajah. NU pimpinan Mbah Hasyim As’ari ini sangat Nasionalis.

*      Motif Mempertahankan Paham Ahlussunah wal Jama’ah
NU lahir untuk membentengi umat Islam di Indonesia agar tetap teguh pada ajaran Islam Ahlussunah wal Jama’ah agar tidak tergiur dengan ajaran baru. Selain itu NU lahir karena para ulama pesantren menolak terhadap tindakan penguasa Arab Saudi yang berpaham Wahabi dan tidak membolehkan mazhab lainnya
4)   PERTI
 Organisasi ini didirikan karena ketidaksetujuan aliran lewat pendidikan yang dikelola oleh para pemuda. Karena sulaiman menghendaki aliran ahlul sunah wal jamaah.
5.  Jasa-jasa KH. Abdul Wahid Hasyim
a.      Dalam Merumuskan Piagam Jakarta dan Pancasila
Saat Jepang membentuk BPUPKI, beliau menjadi salah satu anggotanya termudah dari beberapatokoh nasional setelah panitia sembilan dibentukbeliau bertugas meru,muskan hasil akhir dengan adanya usulan-usulan sidang dan panitia ini dapat merumuskan rancangan pembukaan UUD (piagam jakarta). Wahid mengusulkan agar negara berdasarkan islam pada saat rapat kedua dan juga seorang presidennya, asli indoneia dan beragama islamyang diusulkan wahid itu, beliau dicatat sebagai wakil islam indonesiayang sangat kental dalam nilai-nilai islam.sehingga Indonesia menjadi  negara yang berdasarkan islam.
b.      Sebagai Menteri agama
Setelah penyerahan kedaulatan RI dan berdirinya RIS dalam kabinet Hatta tahun 1950 beliau diangkat sebagai Menteri agama dan jabatan itu dipercayakan kepadawahid hasyim selama kurng lebih 3 kali kabinet yaitu kabinet Hatta, Natsir, dan Sukiman selama menjabat sebagai Menteri Agama RI dan wahid mengeluarkan 3 keputusan yang sangat mempengaruhi sistempendidikan di Indonesia :
*        Mengeluarkan peraturan pemerintah tanggal 20 Januari 1950, yang mewajibkan pendidikan dan pengajaran agama di lingkungan sekolah umum, baik negeri maupun swasta.
*      Mendirikan sekolah guru dan hakim agama di Malang, Banda Aceh, Bandung, Bukittinggi, dan Yogyakarta.
*      Mendirikan pendidikan guru agama negeri di Tanjung Pinang, Banda Aceh, Padang, Jakarta, Bandung, Banjarmasin.
6. Masuknya Pendidikan dan Peradaban Islam di Indonesia
1.      Teori-teori
a.      Teori India
beberapa ahli mengajukan bahwa sumber Islam di Indonesia adalah anak benua India selain Arab dan Persia. Orang yang pertama kali mengemukakan teori ini adalah Pjnappel. Ilmuan Belanda Moqquete juga menyimpulkan bahwa asal usul Islam di Nusantara adalah Gujarat di pesisir selatan India.
b.      Teori Arab
Arnold, mengemukakan bahwa India bukan satu-satunya sumber Islam di indonesia, melainkan juga dari Arab. Dalam perdagangannya para pedagang Arab juga membawa Islam ketika mereka menguasai perdagangan Barat-Timur semenjak abad 7-8.
c.       Teori Persia
Teori ini datang di Nusantara  berasal dari Persia, bukan dari India dan Arab. Teori ini didasarkan pada beberapa kebudayaan Persia, khususnya Syi’ah yang ada di dalam kebudayaan Islam di Nusantara. Salah satu pendukung teori ini adalah P.A. Hoesein Djajadiningrat.
d.      Teori Cina
Orang Cina juga berperan terhadap Islamisasi di Indonesia juga perlu mendapat perhatian dari indonesia. Banyaknya unsur kebudayaan Islam di Indonesia perlu mempertimbangkan peran orang Cina dalam Islamisasi Indonesia tidak bisa di abaikan. Pendukung teori ini adalah H. J. De Graaf.
2.      Saluan Islamisasi di Indonesia
a.      Saluran perdagangan
Islamisasi melalui jalur perdagangan terjadi pada awal, yaitu sejalan dengan ramainya lalu lintas perdagangan antara abad ke-7 sampai abad ke-16. Pada saat itu semakin banyak pedagang muslim yang datang ke Indonesia dan kemudian membentuk tempat-tempat pemukiman.
b.      Saluran Perkawinan
Karena banyaknya pedagang asing yang datang ke Indonesia sehingga pedagang asing banyak yang menikah di Indonesia yaitu denga wanita pribumi, dengan adanya perkawinan itu muncullah perkampungan daerah dan kerajaan islam, dengan adanya pernikahan itu islam menjadi tambah besar di indonesia
c.       Saluran Pendidikan
Walisonga banyak hal yang telah dilakukan dalam proses islamisasi yang dilakukan pada pesantren- pesantren dan kyai semakin terkenal dalam kalangan masyarakat.
d.      Saluran tasawuf
Tasawu juga nggak kalah penting dalam islamisasi yang berfungsi sebagai pembentuk kehidupan sosial bangsa Indonesia dengan melalui tasawuf memudahkan Islam masuk ke orang-orang yang telah mempunyai dasar Ketuhanan.
e.       Saluran Kesenian
Kesenian Islam terlihat dari peninggalan-peninggalan seperti seni bangunan, seni pahat, seni musik, seni sastra, dll. Islamisasi melalui kesenian yang paling banyak digunakan oleh orang islam yaitu wayang, karena wayang sangat mudah untuk menjalankan islam, seperti contoh walisongo dalam berdahwa mengunakan wayang.